Aku masih ingat saat kau berkata
" mungkin saat ini aku belum bisa menggambarkan perasaanku ke kamu, namun suatu saat aku pasti akan datang dan menyatakannya padamu. Secepatnya."Hal yang sulit dilupakan. Awalnya aku sempat menyangka bahwa cintaku bertepuk sebelah tangan. Sedih, kecewa pasti iya. Tapi entah mengapa hatiku mengatakan bahwa engkau patut ditunggu. Aku makin percaya tentang cinta itu. Lalu makin lama kamu semakin jauh menulusuri hidupku. Kamu berikan harapan padaku.
" Aku cinta sama kamu, aku sayang sama kamu. Aku gak PHP in kamu. Aku nggak bohong. Hanya aku butuh waktu yang tepat untuk menyatakannya." katamu saat itu .Aku hanya bisa menunggu, dan menunggu. Lelah. Namun aku tetap menunggu karena aku percaya. Disaat itu juga banyak yang mungkin iri kepada kita. Banyak yang mencibir, menghina, bahkan mengadu domba. Namun kita tetap kuat. Kita jalani semuanya dengan sabar, berdua. Awalnya aku sempat ragu dengan rasamu ke aku. Aku takut kamu hanya main-main. Pada tanggal 23 november 2013, saat bahagia untuk kita. Entah mengapa cinta itu dipersatukan. Dipersatukan karena kak Rima yang sudah aku anggap kakak sendiri. Entah mungkin sengaja atau sudah takdir? Akupun tak tahu. Aku kira itu hanya bercanda. Tak serius atau lain sebagainya. Entah mengapa hatiku mulai mengatakan yang aneh-aneh. Kamu tiba didepanku dan di depan anak-anak pramuka lainnya.
" sekarang saatnya. Aku ingin kamu jadi kekasihku." Katamu dengan spontanTiba-tiba rasanya mulutku susah untuh berbicara. Aku ingin menjawab Ya, namun entah kenapa aku gugup. Lalu aku bertanya untuk memastikan.
" apa alasanmu untuk memintaku jadi kekasihmu?."
" karena aku cinta sama kamu, aku sayang sama kamu."
" Ya. Aku ingin menjadi kekasihmu." Aku tiba-tiba mengucapkan kata ituSemuanya pun bersorak. Tak terasa airmata bahagia pun keluar. Dia mengusap air mata itu.
Lalu aku bertanya
" apakah engkau tidak terpaksa memintaku untuk menjadi kekasihmu? Apakah engkau serius ". Jawabanmu cukup membuatku puas.
" aku serius. Aku tidak terpaksa. Untuk apa aku mempermainkan perasaan orang yang aku sayang."Sampai saat ini akupun merasakan hal yang sama seperti saat aku pertama kali bertemu kamu. Tak berubah. Inikah cinta? Namun kita tetap sering bertengkar karena hal-hal kecil. Namun, tetap terkontrol. Aku salut padamu. Sabar, tak pernah marah, tak pernah memukul. Aku harap semua tetap abadi.
Suatu hari aku cerita banyak bersama bersama dia. Kita isi waktu itu dengan canda tawa, bersama. Lalu dia bertanya padaku
" niken, mengapa engkau mau jadi kekasihku? Aku ini jelek. Masih banyak yang jauh lebih sempurna daripada aku. Apa kamu tidak malu dengan keadaanku sekarang?."Aku sempat kaget. Mengapa dia tanya begitu?
" apa kamu tak sadar? Banyak wanita yang jauh lebih sempurna daripada aku. Namun kamu memilihku ". Dia terdiam. Lalu tertawa. Semakin keras, lalu terdiam kembali.Beberapa waktu yang lalu aku dan dia sempat bertengkar. Aku cemburu dengan teman sekelasnya. Aku merasa dia lebih sempurna daripada aku. Dia langsung berkata.
" selama ini aku menahan amarah cemburuku. Karen aku yakin, kamu cintanya cuma sama aku. Kamu gak bakal ninggalin aku. Kenapa kamu sampai separah ini? ". Aku hanya bisa menangis dan menyadari hal yang aku lakukan barusan.Dan aku hanya bisa berkata
" Maaf aku egois, aku tak pernah menghargai perasaanmu. Maaf atas kekuranganku."Dia menatap mataku, lalu dia menggenggam tanganku dan berkata
" sayang, kita disatukan untuk bisa saling mengerti satu sama lain. Bukan untuk saling bertengkar. Aku juga kurang peka sama perasaanmu. Dan dari situ aku belajar dan berusaha untuk peka terhadap perasaanmu. Jadi, aku mohon jangan pernah kita bertengkar cuma karena hal yang tidak penting."
" terimakasih kamu sudah mau percaya padakmu. Aku akan jaga kepercayaanmu itu. Bigloveyou " Aku hanya bisa terdiam dan menangis. Maklum cewek.
Suatu malam, entah mengapa aku ingn mengatakan ini.
" sayang, kenapa kamu cinta sama aku? Bukan sama orang lain? "
" apakah harus ada alasan kenapa aku cinta sama kamu? Enggak kan? Karena aku cintanya tulus dari hati. Bukan main-main." Puas yang aku rasakan saat itu. Lalu aku memeluknya.
" terimakasih sayang kamu udah mau hadir di hidupku dan jadi bagian dari hidupku. Jangan pernah bosen. Jangan pernah pergi. Karena aku pasti nggak akan bisa move on dari kamu. Semoga aku menjadi yang pertama dan terakhir buat kamu ". Lalu kita tertawa bersama.
Luamayan menyentuh lah :'))
BalasHapus